Mengapa Banyak Pemain Saham Yang Tidak Bertahan Lama?

0 Comments

Cerita Inspiratif, Saham, Tips Keuangan | , , ,

đź’ˇ
Ada banyak pemain saham pemula yang baru terjun ke dunia investasi saham. Namun tidak banyak yang mampu bertahan lama. Kebanyakan menyerah di tengah jalan? Artikel ini mengulas kesalahan umum dan tips agar pemain saham baru bisa terus bertahan di dunia pasar modal

Halo semua, artikel ini dibuat khusus bagi para investor dan trader saham pemula. Jika kamu baru saja mulai terjun ke dunia investasi saham, sisihkan waktumu sebentar untuk membaca artikel ini. Karena info yang saya bahas dalam artikel ini akan menghemat banyak waktu kamu serta mengakselerasi proses belajar investasi saham yang benar.

Biasanya, para pemula dalam dunia investasi saham merasakan excitement dan harapan yang positif. Khususnya ketika mengetahui bahwa hanya dengan membuat keputusan yang tepat, ternyata kita bisa mendapatkan uang, hanya dalam waktu beberapa menit, dengan modal pencet-pencet smartphone atau laptop saja.

BACA INI: Cara Mengetahui Perusahaan yang Kinerjanya Efektif dan Efisien

Maka banyak para pemula yang mulai berimajinasi

“jika saja saya bisa membuat beberapa keputusan trading yang tepat, uang saya bisa berlipat ganda dan saya bisa mengubah nasib.”

Berdasarkan imajinasi itu, para pemula biasanya mulai mencari-cari rekomendasi; entah itu mencari bocoran dari kawan yang sudah mulai main saham sebelumnya, dari para pemain senior, dari broker saham, atau ada juga yang ikut grup berbayar untuk mendapatkan sinyal atau rekomendasi saham harian.

Tidak jarang juga para pemula cenderung membuat keputusan untuk membeli saham tertentu berdasarkan “feeling” saja. Entah itu karena perusahaannya dianggap sudah terkenal, produknya disukai banyak orang dan tersedia di mana-mana, atau karena mereka punya anggapan bahwa perusahaan itu sudah besar dan pasti harga sahamnya akan terus naik.

Seiring waktu berjalan, banyak investor pemula ini baru sadar, bahwa ternyata mengandalkan rekomendasi dari orang lain tidak menjamin sahamnya memberi keuntungan. Begitu juga perusahaan yang mereka anggap sudah besar dan punya reputasi baik, entah kenapa nilai sahamnya bergerak terus menurun.

Saya pribadi sudah banyak melihat para pemain pemula yang frustrasi karena bingung dengan dinamika naik-turunnya harga di bursa saham, nggak sedikit yang menderita kerugian begitu besar bahkan ada juga yang sampai jatuh bangkrut karena terlalu serakah dan terlalu yakin dengan keputusannya.

Bahkan ada juga yang malah menyalahkan market, menyalahkan orang lain, atau menyalahkan situasi ekonomi dan politik tertentu yang membuat indeks harga saham bergerak secara tiba-tiba.

Selama beberapa tahun saya berinvestasi saham, saya seringkali menemukan pola seperti ini pada teman-teman yang baru aja mulai. Mereka sepertinya tidak sadar, kalau selama ini sebetulnya mereka cuma jalan di tempat aja, tapi ilmunya nggak bertambah. Karena waktu mereka dihabiskan untuk mencari bocoran rekomendasi dari hasil analisis orang lain dan bertransaksi tanpa punya trading plan dan risk management yang terukur.

Oke, terus sebetulnya langkah seperti apa sih yang harus dijalani ketika kita masih pemula di dunia saham? Menurut saya, ada satu mindset yang sangat fundamental; untuk direnungkan, dipahami, dan dilakukan ketika kamu baru mulai terjun di dunia investasi saham

Mindset Bagi Investor Saham Pemula

Diperlukan mindset yang tepat bagi para pemula dalam dunia saham. Mindset dalam arti kesadaran bahwa pada fase awal ini, para pemula seharusnya mengalokasikan waktu dan energi untuk BELAJAR, bukan MENCARI UANG. Sekali lagi saya tekankan bahwa para pemula sebaiknya menyibukkan diri mereka dulu untuk memperdalam dunia investasi saham secara utuh. Jangan belum apa-apa langsung mau CARI UANG. Ini adalah mindset yang menurut saya sangat penting untuk dimiliki oleh para pemula.

Maksudnya belajar itu memangnya belajar apa sih? Terlepas mempelajari hal-hal mendasar seperti istilah-istilah umum dan teknis perdagangan bursa saham, hal yang sangat penting untuk dipelajari adalah belajar menemukan gaya trading/investasi kita sendiri. Karena pada akhirnya bisa dibilang semua pemain saham yang sudah senior itu memiliki gaya trading dan style mereka sendiri-sendiri.

Lalu bagaimana cara menemukan gaya trading/investasi itu? Jawabannya dengan proses trial & error terus menerus dalam meracik trading plan yang cocok dengan profil risiko kita.

Nah mungkin sampai sini, banyak yang bertanya-tanya sebetulnya trading plan itu apa sih? Trading plan itu adalah ketika kita bisa merumuskan 5 pertanyaan ini sebelum mengeksekusi proses jual-beli saham:

1. Saham apa yang mau saya beli?
2. Mengapa saya mau membeli saham itu?
3. Pada level harga berapa saja, saya akan masuk untuk membeli saham itu?
4. Pada level harga berapa saja, target jual untung pada saham itu?
5. Kalau ternyata analisis saya salah, dan harga sahamnya malah turun, pada level harga berapa saya akan cutloss atau jual rugi?

Lima pertanyaan inilah yang perlu dijawab untuk memiliki trading plan yang baik. Jika seseorang bertransaksi tanpa mengetahui jawaban dari 5 poin di atas, berarti kita hanya melakukan transaksi spekulatif tebak-tebakan tanpa perencanaan dan mitigasi yang jelas.

Pastinya, tidak ada jawaban yang seragam dalam menjawab 5 pertanyaan tersebut. Karena setiap investor dan trader pada dasarnya memiliki gaya trading plan-nya sendiri-sendiri, sesuai dengan timeframe dan profil risiko mereka masing-masing. Ada yang trading plannya berdasarkan pendekatan teknikal dalam periode waktu mingguan, ada yang berdasarkan pendekatan fundamental dalam waktu tahunan, ada yang suka melihat momentum dari industri terkait, ada yang melihat sentimen pasar berdasarkan kondisi ekonomi global, dan lain-lain.

Melalui pendekatan apapun keputusan kita dalam bertransaksi saham, sebetulnya tidak jadi masalah. Karena yang penting adalah mengikuti rencana dalam trading plan yang kita racik sendiri berdasarkan percobaan trial & error terus-menerus.

Di sisi lain, yang namanya proses belajar trial & error, ya sebaiknya dilakukan dengan modal kecil dulu. Jadi kalaupun kita rugi, ya anggap saja itu ongkos belajar. Kalaupun kita untung, anggap saja itu bonus. Jangan terlalu cepat tergoda menambahkan modal hanya karena kita terlalu cepat merasa sudah menguasai dan selesai dengan proses belajar ini.

Sekarang pertanyaannya adalah,

Sampai kapan sih fase belajar ini selesai?

Kapan dong kita bisa mulai bertransaksi dengan modal besar dan mulai mencari untung? Menurut saya, tolok ukur seseorang yang sudah bisa dibilang siap untuk trading/berinvestasi saham dengan modal besar adalah ketika orang tersebut sudah menemukan gayanya sendiri dan sudah memiliki kedisiplinan yang baik dalam menjalankan trading plan-nya sendiri.

Saya perlu menggarisbawahi bagian KEDISIPLINAN ini. Untuk mencapai kedisiplinan yang baik itu, setiap orang perlu melatih mentalnya terus-menerus secara bertahap. Karena untuk memiliki kedisiplinan dalam menjalankan trading plan, walaupun kesannya sepele, tapi pada kenyataannya justru bagian inilah yang paling sulit dan paling lama proses belajarnya.

Para pemula bersiap saja untuk merasakan mental roller-coaster dalam bertransaksi saham. Sudah bikin trading plan sendiri, eh kita malah jadi ragu sama analisis kita sendiri karena terpengaruh oleh berita dan pembicaraan orang lain. Seiring naik-turunnya dinamika market, mental kita akan terus dibanting. Dari yang tadinya yakin menjadi ragu, dari yang tadinya ragu menjadi serakah, dari serakah menjadi takut, dan seterusnya.

Tapi seiring berjalannya waktu, para pemula akan semakin dewasa dan mengenal pola di dunia pasar modal dan mental kita akan semakin terlatih karena terbiasa digembleng terus-menerus, walaupun berproses secara bertahap.

Dengan terus disiplin menjalankan trading plan, sebetulnya pada akhirnya tujuan kita itu bukan lagi mencari rumus bagaimana caranya supaya bisa untung terus, melainkan bagaimana kita bisa konsisten dengan trading plan kita, agar aset kita bisa terus bertumbuh. Pada akhirnya, tujuan trading/investasi saham adalah aset yang terus bertumbuh, bukan bagaimana caranya supaya bisa untung terus.

Makanya ada orang bilang, dunia investasi saham itu analoginya seperti lari maraton. Karena melalui perjalanan yang panjang dan membutuhkan endurance yang tinggi. Sayangnya masih banyak trader & investor pemula yang nggak sabar dan berpikir bahwa dunia investasi saham itu seperti berlari sprint, yang bisa jadi jalan pintas untuk bikin kita jadi cepat kaya.

Sampai di sini saya harap artikel ini bisa bermanfaat, khususnya bagi para trader dan investor yang baru aja mulai terjun di dunia investasi saham. Pada kesempatan selanjutnya, saya akan mengulas lebih detil terkait dengan teknis membuat trading plan yang sederhana.

Kalau ada di antara pembaca yang mau ngobrol-ngobrol lebih lanjut seputar dunia investasi saham, tinggalin saja komentar di comment section. Saya akan coba usahakan untuk jawab semampu saya. Sampai ketemu di topik-topik menarik lainnya. Terima kasih

đź’ˇ
Jika pembaca ingin diskusi lebih lanjut atau ada hal yang ingin ditanyakan, silakan tinggalkan komentar di comment section. Penulis akan berupaya untuk menjawab dan berdiskusi dengan para pembaca di sini. Karena Ngomongin Uang, Gak Ada Abisnya!

Comments