Mau Berinvestasi, Mulai Darimana?

0 Comments

Tips Keuangan| , , , , ,

💡
Ada begitu banyak instrumen investasi. Dari deposito, emas, saham, obligasi, mata uang asing, sampai yang kekinian seperti P2P lending dan bitcoin. Artikel ini mengupas cara mudah agar kamu bisa menentukan instrumen investasi yang sesuai dengan kebutuhan kamu.

Bagi kamu yang baru saja mau terjun ke dunia investasi, mungkin kamu bertanya-tanya, sebaiknya saya investasi di mana ya? Mengingat instrumen investasi tuh ada banyak banget. Ada yang namanya deposito, obligasi, reksa dana, saham, emas, valuta asing, p2p lending, bitcoin, dll.

Bisa dibilang, setiap instrumen investasi itu punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Ada instrumen investasi yang aman banget, risikonya super kecil, tapi return atau keuntungannya enggak terlalu besar dan modal pokok investasi kita terkunci dalam waktu yang bisa dibilang cukup lama. Sebaliknya ada juga instrumen investasi yang risikonya tinggi, tapi memungkinkan kita untuk mendapatkan keuntungan yang besar dalam waktu yang relatif singkat.

BACA INI: Mengapa Banyak Pemain Saham yang Tidak Bertahan Lama

Inilah hukum klasik dalam dunia investasi, yang lebih sering dikenal dengan istilah High risk, high return dan low risk, low return. Artinya semakin besar risiko investasi, semakin besar potensi besar keuntungannya. Sebaliknya semakin kecil risikonya, semakin kecil pula potensi keuntungannya.

Nah, sebelum kamu menentukan instrumen investasi mana yang akan kamu pilih, kamu perlu memahami dulu Pemetaan investasi yang akan saya jelaskan dengan dua dimensi berikut

Dimensi investasi

Dimensi yang pertama adalah kategori investasi berdasarkan tingkat risiko & return-nya, yang saya gambarkan dengan sumbu vertikal. Bagian atas adalah “high risk, high return“, sementara yang bagian bawah adalah “low risk, low return

Sementara, dimensi yang kedua adalah kategori investasi berdasarkan periode waktu investasinya, yang saya gambarkan dengan sumbu horizontal. Sebelah kiri adalah jangka pendek atau short term, yang sebelah kanan adalah jangka panjang atau long term.

Nah, dengan begini kita jadi memiliki pemetaan investasi yang terdiri dari 4 Area sebagai berikut:

Empat Area Investasi

Area 1 adalah instrumen investasi yang high risk, high return dengan periode investasi jangka pendek. Area 2 adalah instrumen investasi yang high risk, high return dengan periode investasi jangka panjang. Kemudian area 3 adalah instrumen investasi yang low risk low return dengan periode investasi jangka pendek. Terakhir area 4 untuk instrumen investasi yang low risk low return dengan periode investasi jangka panjang.

Sekarang kita coba bahas pemetaan area investasi tersebut dengan lebih mendalam.

Area 1: High Risk, High Return – Jangka Pendek

Area 1 adalah instrumen investasi jangka pendek dengan potensi keuntungan yang tinggi tapi punya potensi kerugian yang tinggi juga. Contoh instrumen investasi yang ada di area ini biasanya dalam bentuk trading, entah itu trading saham, trading forex, trading bitcoin, atau bisa juga pemburu barang-barang limited edition yang akan dijual dalam waktu jangka pendek.

Biasanya, instrumen investasi yang ada di area ini perlu waktu, perhatian khusus, dan kemampuan analisis tertentu. Orang-orang yang cocok bermain di area 1 ini adalah mereka yang risk taker dan memiliki keberanian untuk menanggung potensi risiko yang besar, serta punya cukup waktu untuk memberikan perhatian dan analisis terhadap instrumen investasi yang bersangkutan.

Area 2: High Risk, High Return – Jangka Panjang

Lanjut ke area 2 yaitu instrumen investasi jangka panjang dengan potensi keuntungan yang tinggi tapi punya potensi kerugian yang tinggi juga. Contoh instrumen investasi yang ada di area ini misalnya investasi saham bluechip, investasi pada exchange traded fund atau reksa dana, khususnya reksa dana campuran dan reksa dana saham, investasi properti, investasi mata uang asing, investasi jangka panjang di cryptocurrency, obligasi perusahaan dengan rating kualitas bagus, atau bisa juga investasi di barang-barang antik atau langka yang nilainya berpotensi untuk terus naik.

Mereka yang memilih investasi di area 2 punya keyakinan jangka panjang terhadap komoditas atau objek yang diinvestasikan dan memiliki keberanian buat menanggung potensi risiko yang enggak sedikit.

Area 3: Low Risk, Low Return – Jangka Pendek

Area 3 adalah instrumen investasi jangka pendek yang memiliki pontesi untung-rugi yang kecil. Contohnya adalah reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap, obligasi negara ritel seperti ORI, dan P2P lending tertentu dengan jaminan asuransi. Biasanya yang cocok berinvestasi di area 3 ini adalah mereka yang ingin berinvestasi aman, punya modal yang terbatas, serta membutuhkan fleksibilitas dalam pencairan dananya.

Area 4: Low Risk, Low Return – Jangka Panjang

Terakhir area 4 untuk instrumen investasi jangka panjang yang punya potensi keuntungan yang relatif kecil, tapi bisa dibilang sangat aman dan potensi kerugiannya rendah atau bahkan sangat rendah. Contoh instrumen investasi yang ada di area ini itu misalnya deposito, emas, saving bond ritel atau SBR, dan sebagainya.

Area investasi ini cocok buat mereka yang ingin mempertahankan nilai aset yang dimilikinya supaya bisa mengimbangi nilai inflasi dalam jangka panjang. Instrumen investasi di area 4 ini biasanya diminati oleh orang-orang yang punya keterbatasan waktu untuk memantau aset investasinya sampai orang-orang tua yang sudah pensiun yang masih ingin mempertahankan nilai asetnya. Enggak jarang juga, instrumen investasi di area ini dijadikan sebagai tabungan masa depan, misalnya untuk tabungan pendidikan anak hingga tabungan hari tua.

****

Nah, sekarang kamu sudah paham tentang pemetaan investasi. Semoga pembahasan tadi bisa jadi panduan kamu buat nentuin instrumen investasi yang paling cocok buat kamu.

Dalam praktiknya, kebanyakan investor sering mengombinasikan instrumen investasinya pada beberapa area sekaligus, bahkan ada juga yang menaruh asetnya di ke-4 area di atas. Tapi tentunya pembagian aset itu dialokasikan secara proporsional sesuai dengan profil risiko masing-masing investor tersebut.

Nah, sekarang kamu mungkin bertanya-tanya

Kalau mau mengkombinasikan investasi di keempat area tersebut, sebaiknya proporsi aset yang dialokasikan ke masing-masing area itu bagimana ya?

Sebetulnya itu tergantung profil risiko kamu, di mana setiap orang memiliki profil risikonya sendiri-sendiri. Dalam arti, setiap orang tentu memiliki kebutuhan hidup dan gaya hidup yang berbeda-beda. Misalnya, seorang eksekutif muda yang belum berkeluarga & memiliki tanggungan, tentu memiliki pendekatan berinvestasi yang berbeda dengan seorang kepala keluarga dengan tanggungan 3 orang anak.

Nah ada sedikit tips agar kamu bisa merefleksikan profil risiko kamu dan menyesuaikan dengan 4 area investasi di atas. Sebelum kamu memutuskan instrumen investasi apa yang kamu pilih, coba kamu tanyakan beberapa pertanyaan ini ke diri kamu sendiri

1) Berapa lama target waktu investasi kamu dan apa tujuan kamu berinvestasi?

Apakah tujuannya untuk mengakselerasi pertumbuhan aset kamu dalam waktu singkat, atau kamu ingin menumbuhkan aset kamu secara perlahan dalam waktu yang panjang?

2) Apakah kamu siap untuk mengunci aset investasi kamu dalam jangka waktu panjang?

atau kamu memerlukan instrumen yang cukup fleksibel sehingga uangnya bisa kamu cairkan sewaktu-waktu jika dibutuhkan?

3) Apakah kamu memiliki waktu luang untuk memantau serta mengawal pertumbuhan aset investasi kamu?

Sebab, ada beberapa instrumen investasi, khususnya yang memiliki risiko tinggi yang perlu pemantauan khusus supaya risikonya bisa diminimalisir

4) Berapa budget yang akan kamu alokasikan untuk investasi?

Pastikan budget investasi itu kamu hitung dulu, agar tidak bercampur-aduk sama cashflow biaya bulanan, kewajiban kamu untuk membayar tagihan, dan kebutuhan hidup sehari-hari.

****

Nah, dengan merefleksi diri kamu dengan 4 pertanyaan tersebut, moga-moga kamu jadi lebih jeli dalam memilih instrumen investasi dan mengalokasikan dana kamu sesuai dengan tujuan investasi dan profil risiko kamu ya.

Oke, demikian point yang mau aku sampaikan. Semoga bisa bermanfaat dan membantu kamu untuk merefleksi diri dalam menentukan mau berinvestasi di mana.

💡
Jika pembaca ingin diskusi lebih lanjut atau ada hal yang ingin ditanyakan, silakan tinggalkan komentar di comment section. Penulis akan berupaya untuk menjawab dan berdiskusi dengan para pembaca di sini. Karena Ngomongin Uang, Gak Ada Habisnya!

Comments